ads ads ads ads ads ads ads

Potensi Wisata Batu Terbesar Sedunia

detik_IMG_0462jpg-
Bukit Kelam dilihat dari pinggir jalan raya
 
KALIMANTAN BARAT - Apa yang ada dalam benak Anda bila mendengar mengenai batu paling besar sedunia? Bagaimana bentuk dan sebesar apa batu yang ada dalam bayangan Anda? Lalu, kira-kira di mana Anda membayangkan batu tersebut berada? Bila pertanyaan ini dilontarkan pada saya, yang terlintas pertama kali dalam benak saya adalah gunung lima jari tempat dimana Son Go Kong si Kera sakti dipenjara oleh Budha yang kira-kira terletak di dataran Cina. Tapi itu dulu, sebelum saya mengetahui kebenaran yang ternyata membuat saya semakin bangga menjadi warga negara Indonesia.

Percaya atau tidak, batu terbesar di dunia terdapat di bumi Nusantara kita, Negara tercinta Indonesia. Di desa Kebong kecamatan Kelam Permai kabupaten Sintang Kalimantan Barat, batu terbesar sedunia yang bernama Bukit Kelam ini berada. Bentuknya memang sangat besar luasnya mencapai 520 hektar dan tinggi hingga 900 meter. Bila dilihat dari jalan raya Sintang-Putussibau, kita dapat menyaksikan sisi bukit yang memiliki kemiringan hingga 90 derajat tegak lurus dengan tanah. Mustahil untuk didaki kecuali oleh pemanjat tebing dengan tingkat kemahiran yang sangat tinggi. Tapi bukan berarti kita tidak dapat menikmati keindahan bukit Kelam dari jarak dekat. Di sisi sebelah utara, dapat kita temui sisi yang lebih landai sehingga memungkinkan kita untuk mendakinya hingga ke puncak Bukit.

Banyak hal menarik yang dapat kita temui di bukit yang dijadikan lokasi wisata dengan nama Taman Wisata Bukit Kelam ini. Di pintu masuk arena wisata terdapat relief yang menceritakan legenda asal usul bukit Kelam ini. Konon, dahulu kala terdapat seorang sakti bernama Bujang Beji yang jatuh hati kepada seorang putri dari Kerajaan Sintang yaitu Putri Dara Juanti. Namun, cinta orang sakti ini ditolak oleh sang Putri. Untuk membalaskan sakit hatinya Bujang Beji berniat untuk menutup muara sungai Kapuas dan Melawi agar kerajaan Putri Dara Juanti mengalami kekeringan dan kesengsaraan. Mengetahui hal ini, sang Putri berusaha untuk menggagalkan rencana sang Bujang Beji.

Doa dan puja dipanjatkan Sang Putri ke Khayangan yang dikabulkan dengan dikirimkannya para putri khayangan untuk menggoda sang Bujang sakti. Melihat kecantikan dan kemolekan para putri khayangan, Bujang Beji tergoda dan mengakibatkan kesaktiannya luntur sehingga batu yang sedang digendongnya jatuh dan tak sanggup lagi diangkatnya. Konon batu yang diangkat oleh Bujang Beji itulah Bukit Kelam ini. Dengan memendam kekecewaan dan sakit hati Bujang Beji akhirnya mengasingkan diri di Bukit Kelam hingga akhir hayatnya.

Dengan asal usulnya dan bentuknya yang ajaib serta predikatnya sebagai batu terbesar di dunia, Taman Wisata Bukit Kelam ini merupakan potensi wisata yang sangat menarik dan menjanjikan. Hanya saja perawatan dan perhatian dinas pariwisata terhadap tempat ini masih kurang. Saat kami mendatangi tempat wisata yang dapat ditempuh dalam waktu setengah jam dari Sintang ini, kesan tidak terawat dan ditinggalkan terasa sangat kental. Pintu masuk tempat ini tidak lagi dijaga, warung makanan yang banyak terdapat di sepanjang tangga masuk sudah banyak yang tutup, terlebih lagi banyaknya sampah daun yang berserakan bahkan sampai ke arena wisata yang paling dekat dari pintu masuk yaitu air terjun Pancur Payung.

Saya sangat menyayangkan kurangnya perawatan terhadap lokasi wisata ini. Padahal lokasi air terjun yang airnya dipercaya dapat menangkal bala ini dapat dengan mudah dijangkau oleh pengunjung. Tangga batu yang telah tersusun rapi sangat memudahkan untuk mencapai tempat ini. Keberadaan gardu pandang di dekat air terjun memudahkan pengunjung untuk menikmati keindahan alam dan sejuknya percikan air terjun yang memiliki ketinggian hingga sepuluh meter. Seharusnya dengan fasilitas wisata dan mudahnya akses, Taman Wisata BUkit Kelam dapat menjadi tujuan wisata utama bagi masyarakat sekitar.

Selain air terjun Pancur Payung, masih ada goa Kelelawar yang juga memiliki potensi wisata yang cukup besar. Bahkan yang paling menakjubkan dari Bukit Kelam ini adalah keberadaan goa sarang burung walet di puncak bukit. Goa ini masih produktif dan memberikan tambahan pemasukan bagi masyarakat sekitar. Proses panen sarang burung walet juga dapat menjadi atraksi wisata yang menarik untuk disaksikan. Apalagi bagi Anda yang mungkin sama seperti saya yang belum pernah melihat secara langsung bentuk sarang burung yang memiliki nilai ekonomis tinggi ini. Sayangnya saya berkunjung saat musim panen belum waktunya.

Saya tidak ingin menutupi kondisi yang sebenarnya. Perasaan saya saat mengunjungi tempat ini adalah miris dan sedih. Sayang sekali potensi yang sedemikian besar terabaikan. Untung saja ada pemuda daerah yang berusaha untuk mengembangkan potensi wisata ini. Tanpa menunggu gerak pemerintah yang kita ketahui bersama biasanya memakan waktu yang lama, mereka sudah bergerak untuk memperkenalkan dan membenahi tempat wisata ini. Mereka yang menamakan dirinya Komunitas Pariwisata Sintang atau Kompas ini berjanji saat kami berkunjung lagi, lokasi wisata ini telah menjadi lebih indah dan lebih menarik untuk dikunjungi. Saya sangat menantikan saat ini tiba. Semoga juga Anda.

(Gigih Gesang / gst) [travel.detik.com]

detik_IMG_0530jpg-
Goa Kelelawar
 
 
detik_PA210276jpg-
Bukit Kelam dilihat dari sisi timur
 
 
 

lintasberita
{ 1 comments... read them bellow or add one }

Moreng said...

sayangnya baru2 ini saya berkunjung ke sana tanggal 6 sampai 7 agustus 2012,, tmpat wisata tersebut masih seperti yg anda ceritakan, sampah, tangga yg mulai hncur dan lainnya msh kita lihat di sana, saya sangat sedih melihat hal tsb.

Post a Comment